Piknik di makam Jatisura ini merupakan performance art kerjasama semua pihak - Jatiwangi Artist Residency Festival - Warga Desa Jatisura - dilakukan tanggal 4 Julai 2010 yg lalu. gambar2 foto performance dikerjakan oleh Bowo, Frino dan Sunday Screen yg super cool. tak mungkin gambar2 kaku dan bergerak ini memberikan gambaran paling lengkap kerana segalanya adalah seni proses. hanya diriku, dirimu, diri mereka, diri kita semua yg merasa mengalami yg akan mengertinya.
Siang, setelah lelah bekerjasama, kami menikmati santapan nasi dari beras organik dan menu cukup 'istimewa' pedas entog:
Guru seni/ penyair/seniman pelopor performance art Bandung, Wawan S. Husin (klik sini) menambah respon pada piknik dengan kata-kata cukup bermakna - "AKU(I) LAH KETIADAAN - Jatisura, Jatiwangi - Belajar Gembira, Suka Hati!" :
biarpun pada malam pembakaran Wawan tiada kerana harus pulang ke Bandung, tanggungjawab mengajar. namun sang Dewa Api masih ada. Ia kuakui apinya itu.ha3:
respek (hormat) ku pada semua, syukurku padaNYA yg menjadikan kejadian (happening) ini.
ternyata bertani tak semudah menikmati nasinya, responsive performans tanggal 7.7.2010, 63 tahun yg lalu di Kajang tertubuhnya Barisan Tani Malaya:
Thursday, July 8, 2010
Friday, July 2, 2010
Piknik di kuburan Jhatisoera
sekarang aku di Jatiwangi Art Factory (klik sini http://jatiwangiartfactory.org/2010/02/22/886/) sedang bersiap untuk berpiknik Ahad ini, dalam kerja bakti gotong-royong bersama warga desa Jhatisoera untuk sebuah karya kolaborasi performance art dan instalasi sosial (klik sini http://beritaseni.com/2010/06/piknik-membersihkan-kuburan/).
Subscribe to:
Posts (Atom)