(i)
aku menulis sajak cinta, di hari-hari mendung musim bayu timur
redup dan kelabu, di lembah hantu-hantu sejarah sahut menyahut mengilai dan meratap
matahari utara, aku masih berjejak di bumi telapak menyentuh lembabnya tanah.
aku menulis sajak cinta pada angin laut barat daya,
kencang meniupkan khabar-khabar rindu, pada petir dan ribut bergelora
pada hujan panjang mencurah, musim bah menenggelamkan kesombongan
runtuh, hanya untuk kukuh lagi.
(ii)
Aku menulis sajak cinta di malam jalur lebar cukup sempit,
kemudian pada dingin subuh dan bahang terbit matahari pagi,
aku menulis lagi sajak tentang perhambaan.
aku menulis sajak para hamba yang bertahun-tahun dipermain-mainkan
sedarlah daripada belit kepura-puraan
bangunlah daripada kegilaan ringgit dan harta
pulihlah daripada ketagihan rakus kuasa
sembuhlah daripada kesakitan barah rasuah
bijaklah daripada penipuan khianat media mega
beranilah daripada setan-setan firaun menakutkan
awaslah daripada hasutan dengki kesombongan
bebaslah daripada pemenjaraan ini
merdekalah daripada penjajahan ini
aku menulis sajak para hamba yang telah bertahun-tahun diperbodohkan
para hamba yang telah penat dibangangkan
keringat kederat yang diperah
perjuangan hidup yang meletihkan,
kaki yang lelah melangkah, bersedialah sayapmu telah siap mengembang
waktunya untuk kita terbang
jutaan di langit mengapung kita berdoa, melayang melihat ke bawah
dan seperti peluru laju kita akan meluru
melayah dalam deru tajam
cepat setepatnya kita akan memanah kebencian.
nanti dari hatinya yang berdarah
dari tubuhnya yang parah
dari keangkuhannya yang rebah
dari senjatanya yang mereput
dari sejarahnya yang menjerut
dari otaknya yang pecah
dari kuasanya yang hancur
dari berhalanya yang lebur
dari kezalimannya yang mati,
dari tiadanya yang bererti
akan tumbuh pohonan cinta penuh makna, untuk kita
semuanya hidup subur,
rukun di bawah rimbunnya,
damai sehat dan segar
bahagia hidup bersama.
(iii)
cuaca petang yang nyaman, inilah sajak cinta para hamba,
di halaman indah keadilan, tanah yang aman.
julai-ogos 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
terbaek.
ReplyDeletenice sajak ni bro..
ReplyDelete