(foto oleh Azreen Madzlan)
kita boleh membaca tulisan-tulisan Yunus dalam catatan di blognya:
http://uknowsanasini.blogspot.com/
ini sebuah puisi yg kutulis setahun yg dulu, menceritakan tentang kesihatan Yunus:
Suara seorang bekas gerilyawan
(dengan hormat buat Yunus Lebai Ali)
runsing aku mendengar
kokol batuknya
semakin hari
makin keras bunyinya
kering dan nyaring
seperti bertih-bertih peluru
mendesing
bertalu-talu
menembak
pembunuh - pembunuh kejam
zionis
di palestina dan di beirut
dulu
sebelum Fatah terpatah.
katanya
“make love and make revolution!”
cinta dan revolusi
revolusi cinta
cinta revolusi
cinta dan revolusi
cinta dan revolusi….
Kataku dia patut
menulis ceritanya
tentang cinta dan revolusi
di pohon-pohon
di jalan-jalan
di hutan kota
bukit gunung dan lurah
catatan di bawah tanah dan di atas langit
dari hijau daunan
dari tar batu-batu kerikil
dari hidupan dan mesin
dari senjata dan peluru
agar dapat ku belajar
tentang sejarah
revolusi
dan cinta yang kalah.
2008-2009, rasa sayang ke bangsaT utama.
(gambar di bawah oleh Ebrahim Harris, kenangan petang dan senja di restoran mydin, di sebelah kiriku Arwah Yunus, dan di sebelah kiri Arwah Yunus ialah Arwah Syed Azad - Al Fatehah)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
al-fatihah. tak dapat aku pergi tengok jenazah. salut.
ReplyDeleteAl-Fatihah, Abang Yunus pergi bersama kisah-kisah cinta dan revolusi, di celah-celah pokok, jalan, kota, gunung dan lurah. dia ada pengalaman indah yang bukan semua orang miliki.
ReplyDelete