Wednesday, October 27, 2010

Hafiz حافظ Ghazal 199:Di atas mimbar, para pendakwah memaparkan kemuliaannya


Di atas mimbar, para pendakwah memaparkan kemuliaannya
meski di ruang peribadi, mereka punya cara yang berbeza.
Aku ada soalan untuk ditanyakan pada yang berilmu di kalangan kita
kenapa Para Paderi Pengampunan, taubat mereka sendiri ditunda.
Mungkin mereka tidak percaya pada Hari Kiamat dan pembalasannya
mereka menipu dan untuk memujuk Tuhan, merekapun berdoa.
Tuhan, moga-moga Guru-guru Baru ini, menemukan tempat tinggalnya
dan tidak berpaling dari kaldai baghal dan para hamba.
Pengemis di gereja, pergilah ke rumah Magi Majusi
minumlah air yang membawa kekuatan hati.
KebaikanNya tak berpenghujung, ramai pencinta sakan bergembira
Para Kekasih bangkit dan bermain dari kekosongan hampa.
Bersusun Bidadari, di dalam Kedai Arak Cinta,
memeram anggur jiwa kami, menguli tanah liat kita.
Di tengahari berdendang muzik syurga
Seperti para Bidadari menyanyikan lagu Hafiz, dan bergoyang ria.

terima kasih sumber:
http://www.hafizonlove.com/divan/04/199.htm


On the pulpit, preachers, goodness display
Yet in private, they have a different way.
I have a question to ask of the learned in our midst
Why Confession-Priests, their own repentance delay.
Perhaps they don't believe in Judgement Day
They deceive, and to appease God, they pray.
May these New Masters, God, find their stay
And from slaves and mules not turn away.
Church-beggar, go to the abode of the Magi
Drink the water that strength of heart convey.
His endless goodness, many lovers slay
Lovers from the void, rise up and play.
In Love's Tavern, the Angelic array,
Ferment our soul's grape, knead our clay.
Heavenly music at break of the day
As if Angels sing Hafiz's songs, and sway.

© Shahriar Shahriari
Los Angeles, Ca
October 21, 1999

1 comment: